BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman produk holtikultura
khususnya untuk jenis buah-buahan dapat masuk dengan mudah ke
Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) yang menunjukkan bahwa buah impor yang masuk ke Indonesia
terus meningkat. Impor Indonesia tahun 2000 untuk buah segar seperti,
apel volume impornya 73.426 ton dengan nilai US$ 42,42 juta, jeruk 19.438
ton dengan nilai US$ 10,8 juta, jeruk Mandarin 58.423 ton dengan nilai
US$ 30,4 juta. Jumlah ini meningkat setahun kemudian. Selama 2001, apel,
misalnya mencapai 81.899 ton dengan nilai US$ 47,009 juta, buah jeruk
segar yang diimpor 12.380 ton atau US$ 6,584 juta, kemudian buah jeruk
Mandarin 60.922 ton dengan nilai US$ 32,245 juta. Demikian juga durian
pada 2001 volume impornya 3.779.662 kilogram senilai US$ 4,055 juta,
anggur segar 10.580 ton dengan nilai US$ 10,031 juta, anggur kering
797.089 kilogram senilai US$ 463.336. Copyright © Sinar Harapan 2002.
Departemen Pertanian (Deptan) RI menyatakan keprihatinannya atas
keterpurukan hortikultura di Indonesia. Keterpurukan itu bisa dilihat dari
konsumsi buah lokal dengan buah impor. Masyarakat kini lebih banyak
yang menyukai buah impor dibandingkan dengan buah dalam negeri. "
No comments:
Post a Comment