1.1.
LATAR BELAKANG
Maraknya notebook yang beredar di Indonesia
jelas menimbulkan persaingan antara produsen satu dengan produsen lain ini bisa
kita lihat dengan adanya berbagai merek yang ada di pasar. notebook alias
laptop adalah komputer jinjing yang berukuran kecil dan ringan meski ukurannya
kecil fungsinya tetap maksimal, terutama untuk berselancar di dunia maya.
Ciri-ciri utamanya, notebook ini berbentuk kecil sekaligus ramping. Selain itu,
notebook mempunyai fungsi atau fitur utama untuk koneksi internet. Di tengah
krisis sekarang, orang tentu akan mencari notebook yang harganya miring tapi
tetap bisa asyik buat main internet. Kebutuhan inilah yang memperbesar pasar
notebook di tanah air. Dalam perkembangannya, notebook lebih banyak digunakan
untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan ketika seseorang dengan notebook
terhubung dengan internet dengan memanfaatkan titik akses atau dikenal dengan
hot spot terdekat tanpa harus ke warung
internet. lunjap.wordpress.com
Merek-merek notebook yang beredar di Indonesia
sangat banyak sehingga konsumen sangat mudah untuk memilih berbagai macam merek
notebook. Ada berbagai macam merek notebook yang beredar di Indonesia mulai
Acer, Toshiba, Compaq, Lenovo, Axioo, Sony. Seluruh produsen notebook ini
mempunyai produk- produk unggulan masing-masing dan semuanya bersaing dalam
merebutkan pasar konsumen di Indonesia melalui berbagai macam terobosan dan
inovasi. Sedangkan untuk mengambarkan skala global pasar notebook pada tahun
2005 - 2009 bisa kita lihat tingkat pangsa pasar dari berbagai merek notebook
yang ada di pasar pada tabel berikut:
TABEL 1.1
DATA PANGSA
PASAR NOTEBOOK
TAHUN
|
NO
|
MEREK
|
MARKET SHARE
|
2005
|
1
|
Toshiba
|
33%
|
|
2
|
Acer
|
25%
|
|
3
|
Compaq
|
9,4%
|
|
4
|
Lenovo
|
7,5%
|
|
5
|
Axioo
|
4,6%
|
|
6
|
Sony
|
3,7%
|
2006
|
1
|
Toshiba
|
42,4%
|
|
2
|
Acer
|
30%
|
|
3
|
Compaq
|
10,5%
|
|
4
|
lenovo
|
8,5%
|
|
5
|
Axioo
|
4,8%
|
|
6
|
Sony
|
4,1%
|
2007
|
1
|
Acer
|
20,1%
|
|
2
|
Axioo
|
19,9%
|
|
3
|
Compaq
|
17%
|
|
4
|
Toshiba
|
14%
|
|
5
|
Lenovo
|
8,8%
|
|
6
|
Sony
|
5,6%
|
2008
|
1
|
Acer
|
35%
|
|
2
|
Lenovo
|
27,5%
|
|
3
|
Compaq
|
19,9%
|
|
4
|
Toshiba
|
18%
|
|
5
|
Axioo
|
14,9%
|
|
6
|
Sony
|
4,1%
|
2009
|
1
|
Acer
|
43,2%
|
|
2
|
Toshiba
|
30,5%
|
|
3
|
Lenovo
|
30%
|
|
4
|
Compaq
|
22,6%
|
|
5
|
Axioo
|
22%
|
|
6
|
Sony
|
5,8%
|
Data: Studi
Riset Gartner (www. kompas.com Minggu (14/06/09).
Keberadaan Acer mempunyai ciri khas sendiri dibandingkan
merek lain, Acer adalah produsen komputer yang memang bisnis intinya adalah
komputer. Ini yang membedakan dari produsen lainnya. Seperti Toshiba, Sony, dan lain-lain. yang menempatkan notebook hanya
sebagai salah satu bagian bisnisnya. Jadi Acer dapat lebih konsentrasi di
industri ini.
Setiap perusahaan seperti Acer berusaha
membangun merek mereka dengan hal-hal yang berkaitan dengan persepsi masyarakat
tentang keberadaan produk-produk yang di keluarkan atau yang dijual. Sedangkan
merek itu sendiri merupakan sebuah nama atau simbol seperti logo, trade mark,
dan sekumpulan desain yang unik yang mengidentifikasi produk atau jasa dari
penjual dan membedakannya dari produk dan jasa milik pesaing (Kotler 2005;82).
Merek sangatlah bernilai bagi perusahaan karena mampu mempengaruhi pilihan
atau preferensi konsumen. Sedangkan menurut Kotler (2005;84), pada hakikatnya
merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberi seperangkat
atribut, manfaat dan pelayanan. Bahkan merek bisa mencerminkan enam dimensi
makna yaitu atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian dan pemakai. Oleh
karenanya suatu perusahaan harus menentukan posisinya dalam mananamkan
identitas merek pada konsumen.Dari proses penanaman identifikasi merek pada
konsumen maka akan terciptalah ekuitas merek pada produk perusahaan. Konsumen
akan berani membayar lebih terhadap produk yang mempunyai ekuitas merek di
benak konsumen, karena apa? jaminan kualitas dan mutu tertentu yang diyakini terkandung
didalamnya.
Menurut Durianto (2004;40) ekuitas merek
adalah konsep multi dimensional yang terdiri dari kesadaran merek (brand
awarenes), kualitas yang di persepsikan (perceived quality), asosiasi
merek (brand association), loyalitas merek (brand loyality), dan
indikator obyektif lain seperti persepsi nilai (perceived value).
Dimensi ekuitas merek, seperti kesadaran merek (brand awarenes), merupakan
dasar dari proses pemahaman akan suatu merek yang mana akan membentuk
suatu kesan merek yang khusus. Pemahaman suatu merek atau kesadaran
suatu merek sebagai suatu yang menghubungkan memori dengan otak, dan
kesan merek sebagai sekumpulan asosiasi merek yang berguna.
Sedangkan kualitas yang dipersepsikan oleh
konsumen (perceived quality) pada suatu produk adalah tindakan subyektif
konsumen pada produk yang menurut dia mempunyai suatu keunggulan dari
pada produk lain Aaker dalam Durianto (2004;16). Pengalaman menggunakan
produk secara personal, kebutuhan unik, dan situasi konsumsi dapat mempengaruhi
penilaan subyektif konsumen terhadap kualitas suatu produk.
Loyalitas merek (brand loyality) merupakan
komitmen kuat dalam membeli atau berlangganan kembali suatu produk atau jasa
yang dipilih secara konsisten dimasa mendatang (Aaker dalam Durianto 2004;19).
loyalitas akan membentuk dan membuat konsumen membeli suatu produk yang
bermerek secara teratur dan konsisten dan tidak mau beralih kemerek lainya. Hal
itu berarti jika konsumen loyal terhadap suatu merek maka ekuitas merek akan
meningkat.
Asosiasi merek (brand asosiation) merupakan
dimensi dari ekuitas merek. Dimana perusahaan akan menemukan manfaat
mengasosiasikan merek mereka dengan citra lainya, icon, khususnya merek lain.
Asosiasi merek akan sangat membantu para konsumen dalam memproses informasi tentang
suatu merek. Sehingga dengan asosiasi merek citra produk itu akan semakin kuat
dan proses tranformasi informasi ke konsumen juga akan berjalan dengan baik dan
valid. Aaker dalam Durianto (2004;10).
Persepsi nilai (perceived value) termasuk
dalam dimensi ekuitas merek. Merupakan bentuk persepsi yang ada dalam benak
konsumen terhadap sebuah produk perusahaan dan sangat terkait erat dengan
kepuasan pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas layanan, faktor
emosional, dan kemudahan. Dengan adanya persepsi seperti ini maka konsumen akan
menjadi pelanggan yang loyal untuk membeli produk dari perusahaan.Durianto
(2004;7).
Dimensi Ekuitas merek diatas mulai kesadaran
merek, kesan kualitas, loyalitas merek, asosiasi merek, persepsi nilai, harus
saling berkaitan dalam pembentukan ekuitas merek yang kuat dan tangguh seperti
contoh perusahaan mobil jerman Mercedes telah membangun bisnis raksasa dengan
merek yang terkenal dengan bantuan para pengunanya (eksekutif puncak) Kotler
(2005:82).
Seperti contoh di atas pada perusahaan
Mercedes yang ekuitas mereknya terjamin. Hal itu menunjukkan bahwasannya merek
akan betul-betul di cintai oleh konsumenya apabila ekuitas merek produk
tersebut terjaga dan kuat di benak konsumennya.yang mana konsumen akan rela dan
senang hati pada merek tersebut untuk memuaskan kebutuhannya terhadap produk
tersebut. Karenanya pembangunan ekuitas merek dalam suatu perusahaan pada
produk yang diciptakannya merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan
produk dipasaran. Dan dengan modal ekuitas merek yang tangguh produk itu akan
kuat bersaing di pasaran dengan para pesaingnya merek yang lain.
Sedangkan merek Acer merupakan sebuah merek
komputer pribadi dunia. Produk Acer antara lain adalah desktop, notebook,
server penyimpanan data, layar. Pertama kali didirikan dengan nama Multitech
yang didirikan pada 1976, yang kemudian dinamakan Acer pada 1987. Kantor
pusatnya terletak di Kota Sijhih, Taipei County, Taiwan. Sedangkan untuk
mengembangkan usahanya di Indonesia perusahaan Acer banyak membuka gerai-gerai
resmi Acer Point di seluruh Indonesia, salah satunya Acer Point yang ada di
Malang. Acer Point yang ada di Malang merupakan provider resmi Acer yang
berfungsi memberikan pelayanan bagi pelanggan Acer yang ada di daerah Malang.
Dari latar belakang diatas peneliti mengambil judul Pengaruh Ekuitas Merek
Terhadap Keputusan Pembelian notebook Acer Di Acer Point Malang.
No comments:
Post a Comment