LITOSFER
MACAM-MACAM
BENTUK MUKA BUMI SEBAGAI AKIBAT PROSES VULKANISME, SEISME DAN DIASTRONISME
Bentuk muka bumi di daratan meliputi
hal – hal sebagai berikut :
1.
Gunung, merupakan bentuk permukaan bumi menjulang tinggi
yang berbentuk kerucut.
2.
Pegunungan, terdiri dari rangkaian gunung – gunung.
3.
Dataran tinggi atau plato merupakan bagian permukaan bumi
yang tingginya lebih dari 700 meter di atas permukaan air laut, dan lapisan
tanahnya relatif datar atau horizontal.
4.
Bukit adalah dataran yang tinggi, lebih tinggi dari
sekelilingnya tetap lebih rendah dari gunung.
5.
Dataran rendah adalah dataran yang tingginya hanya beberapa
meter di atas permukaan air laut.
6.
Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah yang berada
di kanan dan kiri kaki gunung.
7.
Ngarai atau kanyon merupakan lembah yang curam dan dalam,
di dasar lembah tersebut terdapat sungai yang mengalir.
8.
Cekungan (basin) adalah bentuk muka bumi yang mencekung
seperti mangkok, umumnya dikelilingi oleh gunung atau pegunungan.
9.
Depresi kontinental adalah daratan yang lebih rendah
daripaa permukaan laut.
10.
Pematang adalah suatu bukit atau pegunungan yang puncaknya
berderet-deret.
11.
Lereng adalah suatu daerah permukaan tanah yang letaknya
miring.
12.
Daerah lipatan adalah permukaan bumi yang bergelombang
dengan arah mendatar, terjadi karena tenaga endogen.
13.
Sleng (graben) adalah jalur batuan yang terletak di antara
dua batuan yang tinggi dan masing – masing batuan dipisahkan oleh bidang –
bidang patahan.
14.
Dome adalah daerah datar yang terangkat dan membentuk
cembung.
Bentuk
muka bumi dari waktu ke waktu selalu berubah yang disebabkan oleh tenaga
geologi yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen
adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membentuk atau
membangun relief permukaan bumi. Contohnya tektonisme dan vulkanisme.
Tenaga eksogen
adalah tenaga perusak relief bumi yang berasal dari luar permukaan bumi yang
dapat bersifat meratakan, melapukkan dan mengangkat.
A.
Berbagai
bentuk muka bumi yang berkaitan dengan tektonisme
Tektonisme
adalah proses perubahan letak kulit bumi secara horizontal atau vertikal.
Berdasarkan kecepatan dan luas areal, tektonisme dibedakan atas gerak
epirogenesis dan orogenesis.
1.
Gerak Epirogenesis
Epirogenesis
adalah suatu gerak penurunan atau penaikan dari benua (kontinen). Gerak
epirogenesis positif jika dataran bergerak turun sehingga permukaan air laut
naik. Adapun gerak epirogenesisi negatif adalah gerak naiknya daratan sehingga
permukaan air laut turun.
2.
Gerak orogenesis
Orogenesis
berasal dari kata oros yang berarti gunung dan genesisi yang berarti tenaga
pembentuk. Jadi, gerakan pembentuk pegunungan dari tenaga ini menyebabkan
tekanan horizontal dan vertikal yang mengakibatkan timbulnya peristiwa
dislokasi (perpindahan letak lapisan kulit bumi).
B.
Berbagai
bentuk muka bumi yang berkaitan dengan vulkanisme
Vulkanisme
adalah peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu
pergerakan magma di dalam kulit bumi (litosfer). Proses vulkanisme yang
disebabkan oleh adanya energi di dapur magma yang mendesak selubung bumi. Jika
energi di dapur magma sangat kuat kemudian mampu menembus lapisan bumi, akibatnya
terbentuk gunung api baru yang mengubah muka bumi.
Berdasarkan
bentuknya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut :
1.
bentuk dasar adalah bentuk gunung berapi yang tidak
berbentuk kerucut, tetapi hanya berupa lubang kepundan yang bulat. Dapur magma
yang kecil dan tidak dalam menyebabkan latusan hanya terjadi satu kali, sesudah
itu mati. Lubang pipa kepundannya tertutup bahan – bahan padat sehingga tidak
tembus air dan menjadi danau. Misalnya, danau klakah di Kabupaten lumajang dan
danau merdada di Kabupaten winosobo.
2.
Bentuk kaldera, adalah gunung api yang terjadi akibat
letusan yang kuat dan disertai pelemparan bagian kepundannya, sehingga
berbentuk kawah yang luas. Contohnya gunung ijen dan gunung Tengger.
3.
bentuk strato adalah gunung api yang berbentuk kerucut dan
terdiri dari lapisan – lapisan lava yang sejajar dengan lereng gunung karena
proses erupsi yang berulang – ulang. Jenis gunung api strato paling banyak
dijumpai di indonesia, misalnya gunung merapi dan gunung semeru.
4.
Bentuk perisai adalah gunung api yang alasnya sangat luas
dengan lereng yang landai. Gunung tersebut terjadi karena lava yang keluar agak
cair dan encer. Jenis gunung api ini terdapat di hawai, yaitu Mauna loa dan
killavea.
No comments:
Post a Comment