KATA SAMBUTAN BLOGGER TGL PEMBUATAN 01 MEI 2013

PERHATIAN BUAT TEMAN-TEMAN SEMUA YANG SELALU MENGUNJUNGI BLOGGER SAYA JIKA INGIN MAKALAHNYA LENGKAP DARI BAB I SAMPAI BAB III /IV SILAHKAN DI DOWNLOAD FILENYA , OK....

Saturday, July 13, 2013

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN BERWISATA



BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Dalam kondisi perekonomian Indonesia yang semakin sulit seperti ini, ditambah lagi jumlah pengangguran yang semakin bertambah, yang sangat menyulitkan masyarakat luas, sehingga sulit untuk mencari lapangan pekerjaan dan mempertahankan eksistensi perusahaan dalam mencapai tujuan. Dengan kondisi diatas sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Untuk itu perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya agar dapat diterima sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dibutuhkan suatu pendekatan terhadap analisa perilaku konsumen adalah elemen dalam strategi pemasaran. Dengan memahami perilaku konsumen, pemasar dapat menganalisis persaingan dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang produk serta jasa untuk diarahkan sesuai dengan harapan pemasar (Kotler 2002: 182).




Konsumen mempunyai banyak sekali kebutuhan demi mempertahankan hidupnya. Adapun kebutuhan itu diantaranya kebutuhan dalam mengkonsumsi barang dan jasa maupun kebutuhan dalam berwisata. Dimana kebutuhan merupakan fundamental yang mendasari perilaku konsumen dari kebutuhan tersebut maka konsumen akan memotivasi dirinya untuk memenuhi kebutuhannya itu (Mangkunegara, 2005:6).
Karena mengingat konsumen selalu berinteraksi dengan lingkungannya, maka secara otomatis perilaku itu akan berubah-ubah bahkan dalam hitungan hari. Untuk itu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya banyak dipengaruhi adanya perbedaan sikap dan tingkah laku keseharian.
Adapun dalam perilakunya konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis (Kotler, 2002:183-200).
Keterkaitan antara hal-hal yang dipengaruhi dalam sikap dan tingkah laku konsumen berdampak pada semakin hati-hatinya konsumen dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan terkait dalam berkonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat memerlukan suatu keputusan yang dapat menjadikan mereka tetap berminat untuk berwisata.

Tanpa disadari ternyata proses pengambilan keputusan itu berjalan sedemikian rupa. Karena pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Amirullah,2002:61-62).
Faktor terpenting dalam proses pengambilan keputusan adalam problema yang harus dihadapi. Dalam kehidupan diperlukan kemampuan utuk melihat, mengenal dan mengintegrasikan problema. Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh dari macam-macam faktor yang mempengaruhi pembelian dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan berwisata.
Di Indonesia potensi untuk mengembangkan pariwisata tidak terbatas. Salah satu upaya pemerintah untuk mendapatkan devisa dalam pembangunan adalah mengalakkan sektor pariwisata. Untuk itu banyak obyek pariwisata di setiap kota terus membenai obyek wisata di Daerah masing-masing untuk mengatasi ketertinggalan, dan semua Daerah saat ini harus berusaha menarik investor dan wisatawan agar obyek wisata yang sudah ada bisa di kembangkan (Ketua Asosiasi biro perjalanan dan wisata Jawa Timur).
Karena pariwisata termasuk prioritas alokasi anggaran tertinggi dan diharuskan untuk menghasilkan banyak devisa. Devisa banyak diperlukan negara untuk menggiatkan pembangunan negara yang semakin meningkat (Hadinoto, 1996:7). Semakin meningkatnya jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Jatim, maka semakin meningkat pula jumlah devisa yang diperoleh oleh Pemerintah terbukti dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Kunjungan Wisatawan Ke Jatim Melalui Bandara Udara Juanda
Dan Devisa Dari Sektor Pariwisata Tahun 2004-2005

No.
Tahun
WISMAN
WISNUS
Jumlah Devisa Dari Sektor Pariwisata
1.
2004
83.679
21.276.893
86.25 Juta Dollar AS
2.
2005
87.271
22.000.000
97.59 Juta Dollar AS
      Sumber: Dinas Pariwisata Jatim

Berdasarkan tabel diatas baik jumlah Wisatawan Mancanegara maupun Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2004 Wisatawan Mancanegara berjumlah 83.679 Wisatawan, sedangkan pada tahun 2005 jumlah Wisatawan Mancanegara meningkat jumlahnya sebesar 87.271 Wisatawan. Adapun untuk Wisatawan Nusantara pada tahun 2004 mencapai 21.276.893 Wisatawan, sedangkan pada tahun 2005 meningkat menjadi 22.000.000 Wisatawan. Begitu juga devisa dari sektor periwisata tahun 2004 mencapai 86,25 juta dollar AS dan tahun 2005 meningkat menjadi 97,59 juta dollar AS. 


 


No comments:

Post a Comment