BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Masa
remaja merupakan masa dimana masa yang akan menentukan masa depan kita. Pada
masa ini kita selalu ingin mencoba dan terus mencoba sampai kita bisa “mencari
identitas” kita. Maka dari itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya dalam
menjalanin pada masa ini.
Tapi
faktanya masih banyak para remaja yang tidak memanfaatkan masa remajanya ini
dengan baik. Terkadang masih banyak para remaja yang terjerumus kepada
pergaulan bebas. Contohnya misalkan : free sex, pemakaian narkoba, balapan
liar, tawuran antar sekolah dan lain sebagainya. Perbuatan-perbuatan seperti
ini masih banyak kita temui baik di media cetak maupun media elektronik.
Ditambah
lagi dengan kemajuan tekhnologi sekarang ini. Misalkan internet, dengan
internet masih banyak para remaja menggunakannya secara negatif contohnya para
remaja masih banyak yang menggunakannya untuk membuka situs porno, hampir
rata-rata yang menggunakannya itu adalah dari kalangan remaja. Ditambah lagi
dengan adanya berita tentang maraknya dengan remaja-remaja yang mengikuti
geng-geng motor. Perbuatan ini memang sangat meresahkan masyarakat
sampai-sampai polisi memberikan kecaman keras bagi pelajar-pelajar agar tidak
mengikuti geng motor.
Memang
sungguh mengerikan melihat kejadian-kejadian di atas. Begitulah fakta sekarang
ini meskipun tidak semua para remaja seperti itu. Fakta-fakta di atas ini
menandakan bahwa tidak adanya nilai-nilai pendidikan Agama kristen dalam
kalangan remaja.
Mereka sudah
mengabaikan akan pentingnya agama bagi kehidupannya. Mereka melakukan
perbuatan-perbuatan itu karena mengikuti hawa nafsu mereka dengan mengabaikan
aturan-aturan yang ada pada ajaran agamanya masing-masing.
Pada
masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam
pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada
masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan,
agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber
yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian informasi masalah
seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi
seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi
hormon dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas
seksual mereka sendiri (Handbook of Adolecent psychology: 1980). Tentu saja hal
tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak
memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian
besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka
lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan seksual
terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan seksual tersebut.
No comments:
Post a Comment