TUGAS MANDIRI
PSIKOLOH PERKEMBANGAN Perkembangan Pendidikan Anak Masa Usia Sekolah
Dasar
Disusun Oleh :
Nama : Nurbaiti
NPM : 0629001
Jurusan : Tarbiyah
Prodi : PAI
Semester : VII (Tujuh)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI
SIWO METRO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Sebagai suatu proses,
pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu saat saja. Akan tetapi proses
pendidikan harus berlngsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul
istilah pendidikan seumur hidup (life long esucation), dan ada juga yang
menyebutkan pendidikan terus menerus (continuing education).
Islam sendiri telah
mnggariskan tentang proses pendidikan seumur hidup. Dalam suatu riwayat, Rasulullah
Saw bersabda “tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan hingga dimasukkan dalam
liang kubur”. Lepas dari sahih atau bidaknya pendapat tersebut, namun itu
memberikan suatu masukan yang cukup berharga bagi pendidikan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendidikan keluarga
sebagai peletak dasar pembentukan kepribadian anak
Keluarga yang
menghadirkan anak kedunia ini secara kodrat bertugas mendidik anak itu sejak
kecil, sianak-anak disup, tumbuh dan
berkembang didalam keluarga itu. Orang tua dengan secara tidak direncanakan
menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang diwarisi dari nenek moyang dan pengaruh
lain yang diterimanya dari masyarakat. Si anak menerima dengan day penirunya,
dengan segala senang hati, sekalipun kadang-kadang ia tidak menyadari benar apa
maksud tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukan anak, ditanamkan benar-benar
sehingga seakan-akan tidak boleh dilkaukan oleh sianak dengan demikian, si anak
akan membawa kemampuan juga pengaruh keluarga itu, sekalipun ia sudah mulai
berfikir lebih jauh lagi, makin besar si anak, pengaruh itu makin luas sampai
akhirnya seluruh lingkungan hidupnya mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan
perilaku anak itu.
B.
Pendidikan Agama Bagi
Anak
- Pembinaan pribadi anak
Orang tua
adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua,
sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsure-unsur pendidikan yang tidak
langsung, yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang
bertumbuh.
- Perkembangan Agama Pada Anak
Perkembangan
agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang
dilaminya, terutama pada masa pertumbuhan yang pertama pada (masa anak) dari
umur 0-12 tahun. Seyokyanya agama masuk kedalam pribadi anak bersamaan dengan
pertumbuhan pribadinya, yaitu sejak lahir, bahkan lebih dari itu, sejak dalam
kandungan.
- Pembiasaan Pendidikan Pada Anak
C.
Aspek-aspek perkembangan
- Perkembangan Fisik
Fisik atau
tubuh manusia merupakan system orang yang komplek dan sangat mengagumkan. Semua
orang ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan
perkembangan fisik kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu :
a.
Sistem syaraf, yang sangat
mempengaruhi perkembangan, kecerdasan dan emosi.
b.
Otot-otot, yang mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
c.
Kelenjar endoktrin, yang
menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru.
d.
Struktur fisik atau tubuh, yang
meliputi tinggi, berat, dan proposi aspek psiologis lainnya yang sangat penting
bagi kehidupan manusia adalah otak (brain).
Otak
mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek
perkembangan individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosi,
social, moral maupun kepribadian.
2.
Perkembangan intelegensi
Dalam mengartikan
intelegensi (kecerdasan), para ahli mempunyai pengertian yang beragama.
Diantara pengertian intele gensi itu adalah sebagai berikut :
a)
L.P Chaplir (1975) mengartikan
intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyelesaikan dari terhadap
situasi baru secara cepat dan efektif.
b)
Anita E. Woolfolk (1995)
mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama, intelegensi itu meliputi tiga
pengertian yaitu (1) kemampuan untuk belajar, (2) keseluruhan pengetahuan yang
diperoleh ; dan (3) kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi
baru atau lingkungan pada umumnya selanjutnya, woolkfolk mengemukakan integrasi
itu merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan
pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan
lingkungan.
3.
Perkembangan emosi
Beberapa
contoh tentang pengaruh emosi terhadap prilaku individu diantaranya adalah
sebagai berikut :
a.
Memperoleh semangat, apabila
orang merasa puas atau senang atas hasil yang telah dicapai.
b.
Melemahkan semangat, apabila
timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah
timbulnya rasa putus ada (frustasi)
c.
Menghambat atau mengganggu
konstrasi emosi dan bias juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam
berbicara.
Emosi dapat dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu
- emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsang dari luar terhadap tubuh, seperti : rasa diingin , manis, sakit, kenyang dan lapar.
- Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alas an-alasan kejiwaan.
4.
Perkembangan bahasa
Dalam perbahasa, anak dituntut untuk menentaskan atau menguasai
empat tugas pokok yang satu sama lainnya sama berkaitan. Keempat tugas itu
adalah sebagai berikut :
a.
Pemahaman, yaitu kemampuan
memahami makna ucapan orang lain
b.
Pengembangan perbendaharaan kota
c.
Penyusunan kata-kata menjadi
kalimat
d.
Ucapan
Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu :
a. Factor kesehatan, kesehatan merupakan factor yang
sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, terutama pada usia awal kehidupannya.
b. Intelegensi, perkembangan bahasa anak dapat dilihat
dari tingkat iuntelegensinya.
c. Setatus sosial ekonomi keluarga
d. Jenis kelamin (sex)
e. Hubungan keluarga
5.
Perkembangan social
Melalui
pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang
dewasa lainnya, maupun teman bermainnya, anak muali mengembangkan
bentuik-bentuk tingkah laku sosial, pada usia anak bentuk-bentuk tingkah laku
adalah sebagai berikut :
a. Pembangkanagan (negatifisme), yaitu bentuk tingkah laku melawan.
b. Agresi (agression), yaitu prilaku menyerang. Baik
secara fisik (non verbal) maupun kata-kata (verbal).
c. Berselisih atau bertengkar (quarreling), terjadi
apabila seorang anak merasa tersinggung ataui terganggu dengan sikap atau
prilaku anak lain
d. Menggoda (steasing), yaitu sebagai bentuk lain dari
tingkah laku agresif.
e. Persaingan (rivalry), yaitu keinginan untuk melebihi
orang lain dan selalu didorong (distimulasi ) orang lain
f. Kerja sama (cooperation) yaitu sikap mau bekerja sama
dengan kelompok
g. tingkah laku berkuasa (ascendant behavior) yaitu
sejeni\s tinglkah laku untuk menguasai situasi sosial.
h. mementingkan diri sendiri (selfishness) yaitu sifat
egosentris dalam memenuhi interest atau keinginan.
i. simpati (sympathy), yaitu sikap emosional yang
mendoroang individu untuk menaruh perhatian terhadap oarang lain, mau mendekati
atau bekerja sama dengannya.
6.
Perkembangan Kepribadian
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kepribadian baik
hereditas (pembawaan) maupun lingkungan 9seperti fisik, social, kebudayaan,
sepiritual) adalah dari factor: fisik, intelegensi, keluarga, teman sebaya
(pergroup) dan kebudayaan.
7.
Perkembangan Moral
Beberapa sikap orang tua yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan perkembangan moral anak diantaranya sebagai berikut:
a.
Konsisten dalam mendidik anak
b.
Sikap orang tua dalam mendidik
anak
c.
Penghayatan dan pengamalan
agama yang dianut
d.
Sikap konsisten orang tua dalam
menerapkan norma
8.
Perkembanan kesadaran beragama
Jiwa beraama atau kesadaran beragama merujuk kepada
aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah yang
direfleksikan kedalam pribadaan kepadanya, baik yang bersifat hablumminallah
maupun hablumminannas.
Pekembangan beragama dipengaruhi oleh factor-faktor
pembawaan dan lingkungan.
Factor pembawaahn dan lingkunan yaitu:
a.
Factor endogen yaitu factor
atau sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga kelahiran,
jadi factor endogen merupakan factor keturunan/ faktor pembawaan.
b.
Faktor eksogen yaitu factor
yang dating dari luar individu, merupakan pengalaman alam sekitar, pendidikan
dan sebagainya.
D.
Karakteristik Anak Didik
Sekolah Dasar
1.
Masa kelas-kelas rendah sekolah
dasar
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
a.
Adanya korelasi positif yang
tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
b.
Adanya sifat yang cenderung
untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
c.
Adanya kecenderungan memuji
sendiri
d.
Suka membandingkan dirinya
dengan anak lain kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak
lain.
e.
Kalau tidak dapat menyelesaikan
sesuatu soal, maka saat itu dianggapnya tidak penting.
f.
Pada masa ini (terutama pada
umur 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa
mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
2.
Masa kelas-kelas tinggi
sekolah dasar
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut:
a.
Adanya minat terhadap kehiduapn
praktek sehari-hari yang konkret.
b.
Amat realistic, ingin tahu, dan
ingin belajar.
c.
Menjelang akhir masa ini elah
ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran yang khusus.
d.
Sampai-sampai kira-kira umur 11
tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya.
e.
Anak-anak pada masa ini gemar
membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain besama-sama.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian
pembahasan makalah di atas dapa disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu
proses pembentukan kepribadian manusia, keluarga yang menghadirkan anak kedunia
secara kodrat mendidik anak sejak kecil anak tumbuh dan berkembang makin besar
si anak,pengaruh itu makin luas sampai akhirnya seluruh lingkungan hidupnya
mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan perilaku si anak. Selain pendidikan
keluarga sebagai dasar pembentukan kepribadian anak, pendidikan agama juga
penting bagi sianak karena semakin banyak pengalaman yang bersifat agama, akan
semakin banyak unsure agama, maka sikap, indakan kelakuan dan cara menghadapi
hidup akan sesuai dengan ajaran agama.
Dan dari penjelasan makalah juga terdapat aspek-aspek
perkembangan karakteristik anak didik sekolah dasar diantaranya meliputi:
v Perkembangan fisik,
v Perkembangan intelegensi,
v Perkembangan emosi,
v Perkembangan bahasa,
v Perkembangan social,
v Perkembangan kepribadian,
v Perkembangan moral,
v Perkembangan kesadaran beragama.
Sedangkan
karakteristik anak didik sekolah dasar yaitu: masa kelas-kelas rendah sekolah
dasar dan masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Agus Sujatno dkk, Psikologi Kepribadian, Bumi
Aksara, Jakata, 2006
Prof. DR. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan
Bintang, Jakarta,
1991.
Dr. H.
Syamsu Yusuf LN., m.Pd., Psikologi
Perkembangan Hak dan Remaja, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta,
2002
No comments:
Post a Comment