KATA SAMBUTAN BLOGGER TGL PEMBUATAN 01 MEI 2013

PERHATIAN BUAT TEMAN-TEMAN SEMUA YANG SELALU MENGUNJUNGI BLOGGER SAYA JIKA INGIN MAKALAHNYA LENGKAP DARI BAB I SAMPAI BAB III /IV SILAHKAN DI DOWNLOAD FILENYA , OK....

Monday, June 24, 2013

MAKALAH makalah “hipertensi



HIPERTENSI


Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)
Etiologi
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
·        Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.
·        Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah meningkat.
·        Stress Lingkungan.
·        Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
·        Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
·        Hipertensi SekunderDapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal.
Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
Patofisiologi 
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke seljugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ organ seperti jantung.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
ü Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
ü Sakit kepala
ü Epistaksis
ü Pusing / migrain
ü Rasa berat ditengkuk
ü Sukar tidur
ü Mata berkunang kunang
ü Lemah dan lelah
ü Muka pucat
ü Suhu tubuh rendah
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laborat
§  Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
§  BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
§  Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
§  Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.
§  CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
§  EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
§  IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal.
§  Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.
Penatalaksanaan
v Penatalaksanaan Non Farmakologis
DietPembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.
v Penatalaksanaan Farmakologis


 




MAKALAH OBESITAS PADA BALITA



1. Pengertian Obesitas
           
            Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Kita tahu bahwa setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh, yang gunanya untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.

Obesitas pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di masyarakat kita dewasa ini. Di Amerika, obesitas pada anak dikatakan telah meningkat sebesar 3 kali lipat selama 30 tahun terakhir. Sedangkan di Indonesia sendiri masalah ini juga meningkat tajam sebesar 2 kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Sayangnya, walaupun masalah ini sudah dapat dikatakan berada pada taraf yang mengkhawatirkan, baik pemerintah, masyarakat maupun para orang tua masih belum memahami bahaya dari kondisi ini pada si anak. Sebagian besar dari mereka tidak atau belum mengerti bahwa Obesitas Pada Anak dapat membawa dampak yang sangat serius bagi si penderitanya.

Description: http://geasy.files.wordpress.com/2008/08/fat_child_overweight_kids.jpg?w=570
Pada saat mereka masih bayi, gemuk akan membuatnya tampak lucu. Akan tetapi, apabila menginjak usia prasekolah (4-6 tahun) status gizi anak masih obesitas, maka hal ini perlu menjadi perhatian khusus orang tua. Apabila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (bahkan obesitas) akan berlanjut sampai anak beranjak remaja dan dewasa. Konsekuensi kelebihan berat badan pada anak juga menyangkut kesulitan-kesulitan dalam psikososial, seperti: diskrikminasi dari teman-teman, self-image negatif, depresi, dan penurunan sosialisasi. Menurut Freedman et al (1999), bukti-bukti saat ini menunjukkan bahwa banyak anak-anak overweight memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti: hyperlipidemia, hipertensi, atau hyperinsulinemia.
kegemukan pada bayi
Description: http://geasy.files.wordpress.com/2008/08/fat_baby.jpg?w=570
Karena terlalu gemuk, proses perkembangan bayi bisa terlambat, misalnya terlambat untuk duduk dan berjalan, dibandingkan dengan bayi yang beratnya normal. Kaki bayi yang kelewat gemuk tidak mampu menahan berat badannya. Selain itu, kegemukan diperkirakan dapat menimbulkan penyakit pernapasan dan umumnya kegemukan ini akan dibawa sampai dewasa jika sejak dini cara pencegahannya tidak diupayakan.
            Ada banyak cara untuk mencegah kegemukan berlanjut. Salah satunya, aturlah pola makan yang seimbang sejak dia mengenal aneka ragam makanan. Sebagai contoh, utamakan makanan berbahan segar yang cukup protein, karbohidrat, sayuran dan buah. Pola makan berlebihan yang diterapkan sejak bayi tentunya akan meningkat sesuai bertambahnya usia. Oleh karena itu, sejak dini diterapkan pola makan seimbang. Jika pola ini dilaksanakan, berat badan bayi relatif normal dan sehat. Dengan demikian, anak juga akan terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh obesitas.
2. Segitiga Epidemiologi Penyakit Obesitas Pada Balita
1.      Host
            Host ialah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Dalam hal ini, yang berperan sebagai faktor pejamu dalam timbulnya serta perjalanan penyakit obesitas yang timbul dipengaruhi oleh banyak faktor di dalamnya, antara lain yaitu: