KATA SAMBUTAN BLOGGER TGL PEMBUATAN 01 MEI 2013

PERHATIAN BUAT TEMAN-TEMAN SEMUA YANG SELALU MENGUNJUNGI BLOGGER SAYA JIKA INGIN MAKALAHNYA LENGKAP DARI BAB I SAMPAI BAB III /IV SILAHKAN DI DOWNLOAD FILENYA , OK....

Friday, July 12, 2013

SKRIPSI RESPONSIF MAHASISWA TENTANG BRAND IMAGE TERHADAP PEMILIHAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia pendidikan ibarat suatu industri yang perlu dikelola komponen-komponennya secara efesien dan profesional agar menghasilkan komoditi yang bermutu tinggi serta dapat dipasarkan. Salah satu persyaratan bagi keberhasilan pendidikan adalah adanya sistem manajemen yang profesional. Menurut Kemenade and Garre (2000) mengidetifikasi ada delapan kategori yang dibutuhkan dari lulusan perguruan tinggi untuk memenuhi permintaan pasar tenaga kerja di Belgia, Belanda, Finlandia, dan Inggris, yaitu: (1) berorientasi pada pelanggan, (2) memiliki pengetahuan praktis dan aplikasi alat-alat total quality management (TQM), (3) mampu membuat keputusan berdasarkan fakta, (4) memiliki pemahaman bahwa bekerja adalah suatu proses, (5) berorientasi pada kelompok (teamwork), (6) memiliki komitmen untuk peningkatan terus-menerus, (7) pembelajaran aktif (active learning), dan (8) memiliki perspektif sistem.
Tuntutan dunia pendidikan dalam era globalisasi dan pasar bebas tersebut, mengharuskan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki orientasi pada mutu dan kualitas. Untuk mengembangkan sebuah perguruan tinggi yang berorientasi mutu dan kualitas, tentunya
22
tidak terlepas dari peningkatan jasa layanan pendidikan yang diberikan kepada konsumennya (mahasiswa). Disamping itu, sebuah perguruan tinggi harus mempertimbangkan perubahan-perubahan dari perilaku konsumen sendiri yang disinyalir oleh Guru Besar Pemasaran UGM, Basu Swastha atas munculnya konsumen dengan “wajah baru". Interaksi antara pihak pembuat kebijakan dari perguruan tinggi dan pelanggan (mahasiswa) yang menimbulkan interaksi informasi, komunikasi ganda dan nilai serta kepuasan atas layanan pendidikan yang disediakan. Dengan demikian, lanjut Basu, bila kita bicara arti konsumsi sekarang ini adalah tentang kepuasan keinginan dan hasrat konsumen, bukannya pemenuhan kebutuhan konsumen (www. Ugm. com). Begitupun proses konsumsi, dinilai sebagai perilaku manajemen, bukan sebuah fenomena pasar. Sebagai contoh sekarang ini, para mahasiswa yang sedang studi di sebuah perguruan tinggi sesungguhnya mengharapkan hasil dari komunikasi dan motivasi ganda yaitu ilmu pengetahuan, gelar, keterampilan, pengalaman, keyakinan dan perilaku luhur serta dalam arti seimbang. Semuanya itu diperlukan sebagai persiapan memasuki dunia kerja dan atau persiapan membuka lapangan kerja dengan mengharapkan kehidupan yang baik dan kesejahteraan lahir.
Manusia adalah makhluk yang mencintai keteraturan. Hal-hal yang sesungguhanya tidak teratur pun coba untuk di atur. Begitu juga dengan perilaku manusia (konsumen), hal yang tidak teraturpun.




No comments:

Post a Comment