KATA SAMBUTAN BLOGGER TGL PEMBUATAN 01 MEI 2013

PERHATIAN BUAT TEMAN-TEMAN SEMUA YANG SELALU MENGUNJUNGI BLOGGER SAYA JIKA INGIN MAKALAHNYA LENGKAP DARI BAB I SAMPAI BAB III /IV SILAHKAN DI DOWNLOAD FILENYA , OK....

Friday, July 12, 2013

SKRIPSI RESPONSI KONSUMEN TERHADAP INOVASI BIBIT TEBU PADA PG. KREBET BARU DI DESA BULUPITU KECAMATAN GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peluang pengembangan usaha sektor komoditi tebu masih terbuka
lebar, yang diindikasikan dengan tingkat kesenjangan (gap) antara
demand dan supply (produksi) gula dalam negeri yang cukup lebar dan
diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Tingkat
kesenjangan antara produksi dan kebutuhan gula nasional pada tahun
1995 masih berkisar 524 ribu ton dan pada akhir tahun 2001 mencapai
lebih dari 1,2 juta ton dari kebutuhan sebesar 3 juta ton. (www.bisnis.com,
2/4/2009).
Departemen Pertanian sejak pertengahan 2003 telah mengambil
inisiatif untuk merancang pembangunan Industri Gula Nasional (IGN)
secara komprehensif, yang mampu mendorong peningkatan produksi
gula nasional secara efisien, mengurangi impor gula dan meningkatkan
pendapatan petani tebu. Kebijakan itu mencakup pemecahan berbagai
masalah budidaya tebu, kemitraan antara pabrik gula (PG) dengan petani
tebu, efisiensi PG, perdagangan dan impor, serta dukungan pemerintah
terutama infrastruktur di lahan kering, penguatan Research and
Development, dan dukungan harga yang menguntungkan petani (www.
P3GI.com,4/5/2009).
21
PG. Krebet Baru adalah salah satu perusahaan yang memproduksi
gula dengan bahan baku dari tebu. PG. Krebet Baru Malang didirikan
pada tahun 1906 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang kemudian dimiliki
oleh Oei Tiong Ham Concern (OTHC). Pada masa revolusi kemerdekaan
(tahun 1945-1947) pabrik mengalami kerusakan yang parah, sehingga
perusahaan menghentikan semua kegiatan produksinya. Pada tahun 1953
atas desakan petani yang tergabung dalam IMA-PETERMAS (Indonesia
Maskapai Andal – Pertanian Tebu Rakyat Malang Selatan) dan atas ijin
Kementrian Agraria, maka diadakan pembangunan kembali oleh OTHC
bekerja sama dengan Bank Industri Negara, sehingga pada bulan
September tahun tersebut pabrik gula sudah dapat berfungsi lagi
menggiling tebu petani seluas 1.398 Ha dengan cara bagi hasil dan
dihasilkan gula kualitas HS (High Sugar). Pada tahun 1957 PG Krebet
Baru sudah mampu memproduksi gula dengan kualitas SHS (Superior
High Sugar).
PG. krebet baru dalam menjalankan bisnisnya melakukan
kerjasama dengan petani-petani disekitar kawasan pabrik, karena sekitar
80% bahan baku PG berasal dari tebu rakyat. Salah satu kerjasama yang
dilakukan adalah dengan kelompok tani di desa Bulupitu.
Desa Bulupitu terletak di sebelah selatan kota Malang. Desa ini
berada di kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang, masih menyisakan
lahan pertanian yang cukup luas yang terdiri dari lahan tegal dan sawah.




No comments:

Post a Comment