RINGKASAN SKRIPSI
A. PENDAHULUAN
Layaknya
sebuah peperangan, persaingan bisnis juga menuntun keberadaan senjata yang
unggul. Bentuknya bisa berupa produk yang berkualitas, strategi distribusi yang
tepat atau penetapan harga yang jitu. Harga merupakan instrumen pemasaran yang paling
fleksibel dan mudah dimainkan dibanding instrumen pemasaran yang lain.
Hal ini berarti ada titik lemah dan sekaligus kekuatan yang dimilikinya.
Kelemahannya, jika tidak waspada bisa mendorong nilai
produk merosot ke bawah, atau bahkan tak tersentuh pembeli. Sebaliknya menjadi
kekuatan kalau sampai pada tahap dianggap sebagai bagian dari nilai produk itu
sendiri.
Harga akan cenderung menjelaskan kualitas produk
barang tersebut. Kini konsumen cenderung menuntut harga
yang sesuai dengan kualitas produk, apalagi konsumen wanita. Mereka lebih
memperhatikan unsur harga dan kualitas produk. Kemampuan pengetahuan
konsumenpun sekarang ini semakin berkembang. Konsumen akan tetap mempertimbangkan
manfaat terbesar yang akan diterimanya yang selanjutnya bersedia membayar lebih
banyak untuk kenyamanan, penampilan, kehandalan dan prestise yang
dirasakan dari kualitas produk yang baik untuk dibelinya.
Pond’s merupakan salah satu produsen produk-produk kecantikan yang berada dibawah
naungan Unilever. Yang memproduksi pelembab, pembersih, hands body, lipstik
dll. Pilihan jenis yang beraneka ragam sejatinya sebagai strategi untuk
memenuhi keinginan konsumen yang beragam.
Selain itu pula,
pond’s juga mempunyai program yang dinamai pond’s beutiful yaitu semacam organisasi pengguna pond’s yang
disitu para pengguna pond’s bisa melakukan konsultasi kecantikan, kewanitaan,
kepribadian dan yang lainnya terkait wanita.
Pond’s juga pernah
masuk peringkat kedua dalam ISCA (Indonesian Custumer Satisfaction
Award), dalam kategori Personal Care pada sabun pembersih wajah, peringkat
ke empat pada produk hand body lotion, peringkat ke enam pada
produk bedak muka, serta peringkat ke delapan pada produk lipstik. Yang
kesemuanya itu diperoleh dalam satu tahun yakni tahun 2005 (Majalah SWA, 2005).
Berbeda dari
produk kosmetik kebanyakan yang dijual dipasar modern, Pond’s sejak awal
memilih konsep direct selling (penjualan langsung) yang juga termasuk
yang menjadi kelebihan Pond’s dalam menarik konsumen, dan untuk menyiasati persaingan dan memuaskan konsumen dari sisi
harga, pond’s menciptakan harga yang standart. Hal ini sesuai dengan pasar
Indonesia yang masih sensitif terhadap harga dan rata-rata daya beli masyarakat
kita masih terbatas.
Melihat dari
pemaparan diatas maka penulis ingin mengetahui Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kosmetik Merek Pond’s. Sehingga penulis mengambil judul
penelitian sebagai berikut : “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Merek Pond’s Di Ratu Swalayan, Malang”.
B. TUJUAN PENELITIAN
1)
Untuk melihat pengaruh variabel
harga dan variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk kosmetik
merek Pond’s di Ratu Swalayan, Malang.
2) Untuk melihat pengaruh variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Pond’s di Ratu
Swalayan, Malang.
C. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian
ini dilakukan di Ratu Swalayan, Jalan Pasar Besar No.52, Malang. Adapun
pertimbangannya adalah bahwa outlet tersebut dirasa cukup potensial
untuk mewakili seluruh pengguna produk kosmetik merek pond’s di Malang, selain
itu outlet tersebut mempunyai omzet penjualan terbesar khususnya pada
produk kosmetik merek pond’s serta penetapan harga paling murah sewilayah
Malang.
Jenis penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berupa
angka-angka atau data-data yang diangkakan (Indriantoro dan Supomo, 1999:12),
dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi
dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun
, 1989:3).
Dalam penelitian
ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang berupa gambaran atau informasi. Kemudian data
tersebut diolah menjadi data kuantitatif, yaitu data yang bertujuan untuk
menjelaskan situasi dengan berupa angka-angka (Indriantoro dan Supomo,
1999:12).
No comments:
Post a Comment