PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Berbicara mengenai
komunikasi berarti berbicara mengenai media. Media kini sudah menjadi bagian
dari hidup manusia yang sudah tidak dapat terpisahkan. Sejak kecil, seorang
anak sudah dikenalkan dengan media sebagai bentuk sosialisasi. Setiap hari dan
setiap saat kitas selalu berhubungan dengan media. Salah satu bentuk media yang
paling dekat dengan hidup masyarakat adalah media massa. Media massa, sesuai
namanya, dapat diartikan sebagai media penghubung atau media komunikasi antara
pemerintah dengan masyarakat. Masyarakat memperoleh segala macam pengetahuan
mengenai berita dan informasi yang terjadi setiap hari melalui berbagai jenis
media, baik cetak maupun elektronik, yang dibuat oleh para jurnalis. Sebagi
pers, jurnalis sangat berperan penting dalam menentukan isi media. Isi media
sangat berpengaruh pada sikap dan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Salah satu bentuk nyata dari pengaruh media terhadap masyarakat adalah munculnya
pendapat umum atau opini publik di tengah masyarakat. Opini publik yang muncul
akibat dari pemberitaan kasus atau isu-isu tertentu di media massa menggiring
khalayak dalam bersikap dan berpikir. Pada akhirnya, dari pers, media, dan
publik yang kemudian membentuk suatu opini publik terhadap suatu hal akan menghasilkan
sebuah lingkaran sistem komunikasi yang menunujukkan bahwa setiap unsur dalam
sistem tersebut saling terkait satu sama lain dan suatu hal yang dihasilkan
oleh salah satu unsur akan menyebabkan adanya tanggapan atau feedback dari unsur yang lain.
Sebagai contoh, salah
satu isu yang sempat menjadi berita hangat di tanah air dan menggiring opini publik adalah berita perseteruan
antara KPK dengan Polri yang sangat jelas memberi berdampak luar biasa bagi
masyarakat. Hal ini bukan saja karena melibatkan dua institusi yang seharusnya
memberikan contoh penegakan hukum, tetapi juga karena kasus ini sudah mengarah
pada gengsi antar lembaga. Polisi merasa gengsi dan harus membela diri karena
(merasa) dipojokkan, sementara itu KPK bisa menjadi besar kepala karena merasa
didukung oleh semua elemen masyarakat. Namun, perseteruan ini masih menyisakan
persoalan karena semakin membuat rumit opini yang berkembang di masyarakat.
Pihak kepolisian membela diri, sementara KPK juga tidak jauh berbeda.
Masyarakat yang tidak kritis tentu akan menerima begitu saja berita-berita yang
berasal dari media massa. Akibatnya maka muncullah opini publik di tengah
masyarakat mengenai Polri dan KPK. Ketika masyarakat ternyata lebih berpihak
pada KPK maka media pun semakin mengagendakan bahwa masyarakat memang harus
mendukung KPK, dengan kata lain, media
menggiring opini publik agar opini tersebut semakin kuat.
Selain itu, sebagai
suatu sistem komunikasi, antara pers dengan media dan keterkaitan keduanya
terhadap timbulnya opini publik, keduanya sudah seharusnya berkewajiban dalam
memberikan informasi dan berita yang bertanggung jawab, khususnya bila berita
tersebut memang dimaksudkan untuk menggiring opini publik maka baik pers maupun
media harus benar-benar obyektif dalam membuat pemberitaan dan tanpa adanya
bias sedikit pun. Karena terkadang dengan adanya bias tertentu membuat berita
menjadi tidak obyektif dan bila diberikan kepada masyarakat yang kurang kritis
dalam menanggapi berita maka akan berita tersebut akan dianggap sebagai sesuatu
yang benar sesuai dengan kacamata media dan pers yang menulis berita.
Saat ini pembahasan
mengenai opini publik menjadi semakin menarik karena melibatkan banyak unsur
dan elemen, serta berbagai macam faktor yang mendukung. Seperti halnya kasus
“Cicak vs. Buaya” yang kemudian berhasil membawa opini publik untuk mendukung
KPK, di Indonesia, peran pers dan media sangat mempengaruhi arah pandang
masyarakat terhadap suatu isu atau kasus tertentu. Oleh karena itu, berdasarkan
uraian hal-hal tersebut, penulis membuat sebuah pengamatan kepada masalah ini,
yaitu pengaruh yang dihasilkan oleh media terhadap munculnya opini publik
dengan harapan dapat menambah pengetahuan mengenai seluk-beluk pers dan media
baik untuk diri penulis sendiri maupun untuk orang banyak. Oleh karena itu,
penulis memberi judul makalah ini “Peran Pers dan Media Terhadap Pembentukan
Opini Publik dalam Ruang Sistem Komunikasi Indonesia”.
1.2.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah dengan judul “Peran Pers dan Media Terhadap Pembentukan
Opini Publik dalam Ruang Sistem Komunikasi Indonesia” ini adalah untuk mengulas
lebih dalam mengenai pengaruh yang dihasilkan oleh pers dan media massa
terhadap pembentukan opini publik atau pendapat umum di tengah masyarakat di
lihat dalam ruang lingkup sistem komunikasi Indonesia, serta untuk memenuhi Ujian
Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pengantar Jurnalisme Semester Ganjil tahun
2009, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
No comments:
Post a Comment