KATA SAMBUTAN BLOGGER TGL PEMBUATAN 01 MEI 2013

PERHATIAN BUAT TEMAN-TEMAN SEMUA YANG SELALU MENGUNJUNGI BLOGGER SAYA JIKA INGIN MAKALAHNYA LENGKAP DARI BAB I SAMPAI BAB III /IV SILAHKAN DI DOWNLOAD FILENYA , OK....

Monday, July 1, 2013

MAKALAH DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KAWASAN INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan masyarakat perkotaan dihadapkan pada dimensi pasar yang tiada lain untuk mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini sangat ironis mengingat problem sosial masyarakat Indonesia dihadapkan pada situasi tingginya angka pengangguran maupun tingkat kemiskinan. Praktek perpindahan masyarakat desa ke kota atau dikenal dengan istilah urbanisasi telah menyebabkan situasi perkotaan semakin padat penduduk. Tentu dengan adanya realitas problem sosial tersebut dengan sendirinya akan memiliki dampak ekologis yang sangat signifikan. Dampak ekologis sebagaimana dimaksud hadir dalam bentuk pencemaran udara dan air akibat aktivitas industri, kebisingan lalu lintas kendaraan bermotor, kepadatan penduduk, rendahnya sistem sanitasi.
Keadaan tersebut jelas menyebabkan hubungan masyarakat perkotaan dengan lingkungannya menjadi tidak harmonis. Menyadari ketidakharmonisan tersebut dan mempertimbangkan dampak negatif yang akan terjadi, maka harus ada usaha-usaha untuk menata dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Problematika tersebut sangat mendasar mengingat bahwa secara konstitusional hak atas lingkungan yang bersih dan sehat dijamin oleh negara sebagaimana termaktub di dalam Pasal 28 H UUD 1945 yang berbunyi, "Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan".
Ketika terjadi Revolusi Indusri di Inggris, banyak pabrik-pabrik yang mulai dibangun di dalam kawasan perkotaan Kerajaan Inggris. Pabrik-pabrik ini selain menghasilkan barang-barang kebutuhan, juga menimbulkan efek negatif berupa polusi udara dalam jumlah yang sangat besar karena penggunaan mesin uap tanpa menggunakan penyaring untuk pembuangan udara hasil pembakaran.
Polusi udara yang terjadi diperparah dengan keberadaan perumahan di wilayah perkotaan yang tidak mengindahkan hubungan antara bangunan dengan lingkungan. Bangunan yang ada, umumnya memiliki jarak antar-bangunan yang sangat sempit. Bahkan ada bangunan yang tembok keduanya berhimpitan sehingga tak ada ruang terbuka di antara kedua bangunan tersebut. Selain tidak ada ruang terbuka diantara bangunan-bangunan, wilayah perkotaan di Inggris pada awal Revolusi Industri tidak banyak terdapat pepohonan rindang untuk menyerap polusi udara yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik.
Begitu parahnya polusi udara yang terjadi hingga salah satu spesies kupu-kupu di wilayah Inggris hampir punah keberadaanya karena habitat mereka tercemar oleh polusi yang disebabkan oleh begitu banyaknya asap dari pabrik-pabrik.
Selain masalah polusi udara tersebut di atas, kondisi masyarakat perkotaan juga terganggu karena pengaruh kurangnya tempat rekreasi di dalam kawasan permukiman. Dengan kesibukan kerja yang tinggi (sebagai akibat dari Revolusi Industri) dan kurangnya kegiatan rekreatif menyebabkan mundurnya kualitas hidup masyarakat. Kemunduran kualitas hidup berkibat pada menurunnya hasil kerja dari masyarakat tersebut.

B.       Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kawasan industry terhadap lingkungan sekitar kawasan.

C.      Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah melalui pengamatan langsung di kawasan industri dan melalui media internet.

No comments:

Post a Comment