Pendahuluan
Bila kita berbicara tentang pendidikan
remaja menurut sudut pandang Psikologi Islam, kita harus bertanya terlebih
dahulu seperti apa seharusnya Psikologi Islam memandang remaja dan manusia
secara umum? Apakah Psikologi Islam seharusnya melihat manusia lebih sebagai
suatu produk kebudayaan yang tunduk sepenuhnya pada perubahan-perubahan sosial?
Atau ia seharusnya lebih melihat manusia dari aspek fitrah insaniah yang
dengannya ia diciptakan? Apakah fase-fase perkembangan manusia, termasuk fase
remaja, harus sepenuhnya tunduk pada kehendak kultural masyarakat yang selalu
berubah dari waktu ke waktu? Ataukah ia seharusnya lebih memperhatikan hal-hal
yang bersifat natural dalam tahap-tahap pertumbuhannya?
Adalah benar jika dikatakan bahwa manusia
merupakan makhluk budaya dan tak mungkin dipisahkan dari perkembangan
budayanya. Kendati demikian, manusia juga memiliki sifat-sifat natural (fitrah)
yang tak boleh diabaikan, demi terjaganya kesehatan psikologis manusia itu
sendiri. Psikologi Islam berkepentingan untuk mempelajari hal-hal yang fitrah
ini untuk kemudian mengawalnya dalam fase-fase pertumbuhan manusia.
Al-Qur’an mengingatkan, “… (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”[1]
Perubahan yang serius pada fitrah manusia tentu akan menimbulkan
problem-problem serius juga di tingkat psikologis dan sosial. Tulisan berikut ini akan berusaha untuk membedah
persoalan dan pendidikan remaja dari sudut pandang ini.
PENGEN LENGKAP SILAHKAN DOWNLOAD DI BAWAH INI
No comments:
Post a Comment