BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Posisi mewujudkan masyarakat yang sejahtera berlangsung. Dalam hal ini bentuk masalah
sosial yang tampil dapat berupa masalah pada level individu. Jenis masalah
sosial yang pertama masalah sosial yang berkaitan dengan perilaku orang perorang
sebagai masyarakat seperti tindakan
kriminal, serta berbagai bentuk
penyalahgunaan . Masalah kependudukan dan kurang berfungsinya berbagai bentuk
aturan sosial. Jenis masalah sosial tersebut dapat dilihat sebagai salah satu
hambatan usaha mewujudkan masyarakat sejahtera,apabila peningkatan
kesejahteraan dipandang sebagai proses pendayagunaan sumber daya pemenuhan
kebutuhan guna peningkatan taraf hidup masyarakat dan pembaca.
Minium-minuman
alkohol lebih dikaitkan dengan perilaku yang menyimpang. Dalam tingkat seperti
ini alkohol lebih bersifat sebagai jenis minuman biasa, pendorong agar cepat
tidur,perlindungan terhadap kedinginan dan sebagai obat penyakit
tertentu,tetapi juga berfungsi sebagai sarana dalam rangka mengembangkan symbol solidaritas
serta sebagai sarana untuk jembatan dan pengakraban pergaulan,dalam proses
selanjutnya banyak di jumpai pemakaian yang berlebihan dan tidak wajar sehingga
di samping sudah menyimpang dari berbagai fungsi semula,karena dapat
mengakibatkan dampak negatif baik secara fisik maupun sosial.Berdasarkan
pemikiran itulah maka untuk aspek yang
negatif digunakan konsep penyalahgunaan ,karena pada sisi lain dengan pemakain
yang wajar dan proporsional bahan itu memang bermanfaat. Nilai terhadap alkohol
tersebut muncul dari kenyataan bahwa alkohol dapat menjadi mengubah perilaku
seseorang. Dampak yang paling jelas dari mabuk alkohol adalah perilaku
seseorang dapat menjadi agresif dan kecenderungan pada deviasi dalam perilaku
seksual.
Perilaku penyalahgunaan obat terlarangdan
kecanduan obat adalah merupakan deviasi pada level individu,sumber
permasalahannya dapat berasal dari faktor individual. Ada hal yang dapat
digunakan untuk menjelaskan latar belakang masalah dari faktor sosialisasi ini.
Pertama adalah urbanisme,suatu penjelasan yang berangkat dari argumen
karakteritik dan kehidupan kota. Apabila karakteristik kota dan gaya hidup
seperti ini terinternalisasi melalui proses sosialisasi,maka akan lebih mudah
mendorong seseorang melakukan penyimpangan termasuk penyalahgunaan obat dan
kecanduan obat. Kedua melalui proses transmisi kultural. Melalui cara ini dapat
dijelaskan mengapa seseorang menjadi jahat,sedangkan orang lain tidak,padahal
berasal dari karakteristik sosial yang sama,misalnya masyarakat urban.
Seseorang belajar untuk menjadi kriminal,begitu juga menjadi pemakai obat dan
pecandu obat melalui proses interaksi. Secara singkat dikatakan bahwa sentiment
pro kriminal tumbuh dan berkembang melalui asosiasi dengan orang lain dalam
proses interaksi sosial. Ketiga penjelasan
melalui realita perbedaan subkultural. Hal ini penggunaan obat merupakan suatu
kebiasaan yang terintegrasi ke dalam subkultural tertentu. Dari uraian tentang
ketiga sumber masalah melalui proses sosialisasi tersebut,akan tampak bahwa
walaupun sama-sama merupakan sumber masalah dari faktor individu perbedaannya
dengan pandangan biologis dan psikologis adalah bahwa teori sosialisasi lebih
menitikberatkan pada kekuasaan faktor eksternal yang mendorong individu menjadi
berperilaku devian. Pelacakan sumber dan latar belakang masalah penyalahgunaan
obat dari level masyarakat yang sudah dibicarakan tersebut pada umumnya
menggunakan pandangan struktural yang di dalamnya terkandung perbedaan nilai
dan perbedaan kepentingan.
PENGEN LENGKAP SILAHKAN DOWNLOAD FILENYA INI
No comments:
Post a Comment